Senin, 14 Juli 2014




A.  Daya Tarik dari Penelitian Kualitatif : Sebuah Pembelajaran Topik Pemandangan yang Luas
Berbagai macam topik dapat dipelajari melalui penelitian kuantitatif. Hal ini tidak sama seperti jenis penelitian ilmu sosial lainnya. Studi penelitian kualitatif dapat digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan akademik. Banyak peneliti yang menggunakan penelitian kualitatif karena fleksible digunakan. Kita bisa fokus pada sekelompok masyarakat tertentu sebagai contohnya seperti wanita tunawisma dan laki – laki pengangguran. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang terjun secara langsung kelapangan dan mengamati hal – hal atau kasus yang tidak dapt dihitung seperti penelitian lainnya. Hasilnya berupa laporan berupa deskripsi terhadap bahan penelitian. Banyak  contoh dari penelitian kualitatif, hal itu menyentuh semua lapisan masyarakat. Contoh hasil penelitian studi kualitatif adalah :
1.    Penyelidikan Ruth Sidel dalam bagaimana ibu tunggal menghadapi tantangan sosial dan ekonomi tahun 2006.
2.   Menganalisis tantangan imigrasi antara negara-negara lain dan Amerika Serikat, baik dalam pendidikan (misalnya, Valenzuela, 1999) atau masyarakat (misalnya, Levitt, 2001).
3.    Studi Duneier tentang pedagang kaki lima tahun 1999.
Dari beberapa contoh diatas para peneliti melakukan penelitian dengan mewawancarai keluarga, masyarakat sekitar, mengunjungi rumah, pengamatan terhadap lingkungan dan segala aspek yang terkait dengn objek penelitian. Semua hal tersebut diamati dan dikaji secara kualitatif dan mendalam untuk menyimpulkan suatu hasil penelitian.
Banyak hal yang dapat dikaji secara kualitatif, maka dari itulah penelitian kualitatif memiliki daya tarik sendiri dibandingkan penelitian yang lainnya. Hal ini dikarenakan penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk melakukan studi dan penelitian secara luas dan mendalam tentang kesatuan dari topik, favorit peneliti dan dalam keseharian. Dalam penelitian kualitatif, penulis memiliki kebebasan dalam menentukan topik apa yang akan diteliti. Hal ini disebabkan karena dalam metode penelitian yang lain akan dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya :
1.    Ketidakmampuan untuk membangun kondisi penelitian yang diperlukan (seperti dalam percobaan).
2.  Tidak tersedianya data yang memadai seri atau kurangnya cakupan variabel yang memadai (seperti dalam studi ekonomi).
3.   Kesulitan dalam menggambar sampel yang memadai dari responden dan mendapatkan tingkat respon yang cukup tinggi (seperti dalam survei), atau
4. Keterbatasan lain seperti yang dikhususkan untuk mempelajari masa lalu tapi tidak peristiwa yang sedang berlangsung (seperti dalam sejarah).
Sekarang ini penelitian kualitatif mulai diterima secara luas dan banyak bidang ilmu yang menggunakan studi kualitatif karena dapat menjadi bagian dari berbagai disiplin ilmu baik sosial atau profesi. Dalam setiap bidang ini, penelitian kualitatif merupakan cara yang menarik dan bermanfaat dalam melakukan penelitian.
B.  Kekhasan Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki kekhasan dibandingkan penelitian penelitian ilmu sosial misalnya survei, studi ekonomi, eksperimen , kuasi eksperimen dan studi sejarah. Penelitian – penelitian itu dapat mengatasi banyak topik yang sama dengan sudut pandang studi kualitatif. Namun begitu penelitian kualitatif memiliki kekhasan yang tidak dimiliki penelitian lainnya.
Penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang luas yang memiliki relevansi dengan berbagai disiplin ilmu dan profesi dan dapat mendefinisikan secara ringkas. Terlalu singkat definisi akan tampak mengecualikan satu disiplin ilmu atau yang lainya namun jika terlalu luas definisi akan tampak sia-sia.
          I.     Lima Fitur Penelitian Kualitatif
1.  Mempelajari arti dari kehidupan masyarakat, dalam kondisi dunia nyata. Hal ini terfokus  pada interaksi sosial dan aspek – aspek apa saja yang terjadi dalam kenyataan. Orang – orang akan mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Peneliti terjun langsung pada keadaan yang sebenarnya.
2. Mewakili pandangan dan perspektif masyarakat dalam penelitian. Penelitian ini dapat mewakili makna yang diberikan kepada peristiwa kehidupan nyata oleh orang – orang, bukan nilai – nilai , prasangka atau makna yang dimiliki oleh peneliti.
3.   Meliputi kondisi kontekstual, sosial, kelembagaan dan lingkungan  di mana masyarakat berlangsung. Kontekstual dapat sangat mempengaruhi semua peristiwa, namun metode ilmu sosial lainnya mengalami kesulitan dalam mengatasi kondisi ini (kecuali sejarah). Sejarah tidak mengatasi kondisi kontekstual tetapi konvensional yang mempelajari masa lalu bukan masa sekarang seperi penelitian kualitatif.
4. Berkontribusi wawasan ke dalam konsep yang ada atau muncul yang dapat membantu untuk menjelaskan perilaku sosial manusia. Penelitian kualitatif tidak hanya buku harian atau kronik kehidupan sehari – hari. Penelitian kualitatif didorong oleh keinginan untuk menjelaskan peristiwa ini, melalui konsep – konsep yang ada atau muncul. Penelitian kualitatif dapat menjadi kesempatan untuk mengembangkan konsep – konsep baru.studi ttanpa konsep apakah ada atau baru , atau tanpa ada interprtasi sama sekali , akan menyerupai buku harian atau sejarah tetapi penelitian tidak kualitatif.
5. Berjuang untuk menggunakan berbagai sumber bukti daripada mengandalkan satu sumber saja. penelitian kualitatif berusaha untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menyajikan data dari berbagai sumber bukti sebagai bagian dari studi yang diberikan.
       II.     Praktek Umum
1.  Penggunaan fleksibel daripada desain penelitian tetap.
2. Koleksi "berbasis lapangan" yang menangkap kondisi kontekstual serta perspektif peserta yang dihasilkan dari kerja lapangan.
3.   Analisis data non-numerik.
4. Penafsiran temuan dari penelitian kualitatif, yang dapat melibatkan generalisasi konvensional menantang dan stereotip soial.
C.  Beraneka segi Dunia Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif mencakup mosaik orientasi serta pilihan metodologis. Tiga kondisi khususnya berkontribusi mosaik adalah:
          I.     Beberapa Interpretasi dalam Peristiwa yang Sama?
Penelitian kualitatif menangkap makna peristiwa dunia nyata dari perspektif peserta studi. Dua  syarat yang melengkapi “emik” dan “etik” meskipun sekarang agak ketinggalan jaman namun tetap memperjelas dualitas potensial. Sebuah perspektif emic mencoba untuk menangkap makna dari peristiwa dunia nyata. Sedangkan perspektif etik merupakan set yang sama peristiwa dunia nyata, tetapi dari perspektif eksternal biasanya yang dari peneliti. Perspektif emik dan etik biasanya akan berbeda karena perbedaan dalam sistem nilai pengamati, kecenderungan mereka, jenis kelamin, usia, ras dan etnis. Perbedaan dalam sistem nilai akan mempengaruhi cara bahwa penelitian kualitatif akan dilakukan dan dilaporkan.
Namun demikian, tidak peduli seberapa sukses konfrontasi, peneliti tidak bisa dalam menyimpulkan analisis akhir menghindari lensa penelitian mereka sendiri dalam memberikan realitas. Dengan demikian, tujuannya adalah untuk mengakui bahwa multitafsir mungkin ada dan untuk memastikan bahwa sebanyak mungkin dilakukan untuk mencegah seorang peneliti dari secara tidak sengaja memaksakan penafsiran dirinya sendiri (etik)  ke interpretasi (emic) peserta.
Mengikuti logika tersebut, peneliti berlaku  sebagai instrumen penelitian utama untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif . Tidak ada alat ukur fisik, prosedur eksperimental, atau kuesioner yang berlaku meskipun semua dapat digunakan sebagai bagian dari penelitian kualitatif. Dalam kebanyakan situasi, peneliti tak terhindarkan berfungsi sebagai instrumen penelitian. Studi kualitatif tidak dapat diukur dengan instrumen eksternal tetapi hanya dapat terungkap dengan membuat kesimpulan tentang perilaku yang diamati dan mewawancari pihak – pihak yang terkait.
Orang-orang yang melakukan penelitian kualitatif melihat perbedaan emic-etik dan kemungkinan multitafsir dari peristiwa yang sama sebagai sebuah kesempatan, bukan hambatan. Sebagai contoh, penelitian multikultural bertujuan untuk mendeskripsikan perspektif peserta dengan cara yang akurat dan valid, tetapi juga simpatik.
       II.     Keunikan Peristiwa Manusia?
Kondisi kedua lebih memperkaya mosaik: peristiwa Manusia dapat dianggap sebagai salah satu yang sepenuhnya unik atau memiliki beberapa sifat yang relevan dan berpotensi diterapkan pada situasi lain. Dalam penelitian kualitatif, studi fenomenologis, menekankan hermeneutik atau analisis interpretatif, yang paling kuat yang ditujukan untuk menangkap keunikan peristiwa. Studi fenomenologis hadir tidak hanya untuk peristiwa yang dipelajari tetapi juga untuk konteks politik, sejarah, dan sosial budaya mereka. Termasuk di antara fitur untuk dilawan dalam studi fenomenologis adalah kepentingan dalam mengembangkan generalisasi karena mereka dapat merusak fokus yang diinginkan pada keunikan peristiwa. fenomenologis mungkin ingin menghindari kekhawatiran dengan generalisasi. Keunikan peristiwa yang diteliti tidak menghalangi studi fenomenologis menggunakan  prosedur pengumpulan data yang sama dalam studi non fenomenologis. Prosedur meliputi memperoleh deskripsi pengalaman dari berbagai orang penting, melakukan wawancara, melakukan pengamatan, dan mengumpulkan informasi tentang pengalaman hidup dari sumber-sumber lain seperti buku harian, jurnal, dan log. Studi fenomenologis cenderung menggunakan jenis yang sama dengan prosedur analisis data dalam studi non fenomenologis. Dengan kata lain, banyak prosedur penelitian umum masih mendasari studi kualitatif yang mungkin dalam hal lain berbeda kuat dalam orientasi filosofis dan desain penelitian.
    III.     Apakah untuk Meniru Salah Satu dari Varian Penelitian Kualitatif
Sebuah kondisi ketiga berkontribusi terhadap poin mosaik keseluruhan untuk jumlah besar metodologi yang diakui secara resmi dalam penelitian kualitatif. Sebagai contoh, mempertimbangkan 10 variasi. Semua cenderung menjadi salah satu bentuk yang diterima secara umum dalam penelitian kualitatif. Peneliti harus peka terhadap variasi namun anda juga tidak harus memaksakan diri untuk memilih salah satu diantaranya. Anda bisa mengatakan sedang melakukan penelitian kualitatif atau studi lapangan tanpa menggunakan salah satu variasi. Sehingga anda tidak dibingungkan dalam memilih variasi cukup menggunakan penelitian kualitatif secara umum tanpa merujuk kevariasi apapun.
    IV.     Strategis Mediasi
Peneliti dapat menengahi dalam mosaik orientasi dan metodologi dalam salah satu dari dua cara. Hal ini membantu anda untuk melanjutkan dengan studi kualitatif, apakah berencana untuk mengikuti salah satu variasi atau melakukan bentuk umum dari penelitian kualitatif.
a.    Anda secara eksplisit dapat mengenali pilihan metodologis sebelumnya dan kemudian menunjukkan kepekaan tentang peluang, kendala, dan dasar-dasar filosofis.
b.    Mengasumsikan bahwa semua jenis penyelidikan, sejauh tujuannya adalah untuk mencapai kesimpulan yang kredibel, dan kesamaan epistemologis. tersebut dapat mendasari semua penelitian kualitatif, terlepas dari pilihan, varian, atau menyesuaikan dalam mosaik.
D.  Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas dalam Penelitian Kualitatif
Ada 3 cara dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas kualitatif yaitu :
          I.     Transparansi
Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara yang dapat diakses publik. Prosedur penelitian harus transparan. Anda harus menjelaskan dan mendokumentasikan prosedur penelitian kualitatif sehingga orang lain dapat melihat dan mencoba untuk memahami hasil penelitian itu. Semua data harus tersedia untuk diperiksa dan orang lain harus dapat meneliti pekerjaan anda.
       II.     Methodic-ness
Tujuan kedua adalah kerajinan untuk melakukan penelitian kualitatif metodis  yang berarti methodic mengikuti beberapa prosedur dalam penelitian dan meminimalkan kesalahan dalam pekerjaan. tujuan methodic-ness.adalah mencatat deskripsi lapangan untuk  menunjukkan bahwa peneliti benar-benar dan sepenuhnya hadir-secara fisik, kognitif, dan emosional dalam proses penelitian.
    III.     Kepatuhan Terhadap Bukti
Tujuan akhir adalah bahwa penelitian kualitatif didasarkan pada set eksplisit bukti. Tujuannya adalah untuk menggambarkan sendiri proses pengambilan keputusan mereka. Bahasa tersebut dinilai sebagai representasi dari realitas. Kesimpulan sebuah penelitian harus disusun mengacu pada data tersebut. Tujuannya adalah untuk mendasarkan kesimpulan pada data yang telah dikumpulkan dan dianalisis secara adil.
E.  Kesimpulan
Dari ulasan materi diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut. Daya tarik dari penelitian kualitatif : Sebuah pembelajaran topik pemandangan yang luas, dibedakan menjadi 3 yaitu, sebagai berikut. Pertama, dapat digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan akademik. Kedua, banyak topik yang dapat dikaji. Terakhir yaitu memungkinkan peneliti untuk melakukan studi dan penelitian secara luas dan mendalam tentang kesatuan dari topik, favorit peneliti dan dalam keseharian.
Contoh hasil penelitian studi kualitatif adalah : pertama, penyelidikan Ruth Sidel dalam bagaimana ibu tunggal menghadapi tantangan sosial dan ekonomi tahun 2006. Kedua, menganalisis tantangan imigrasi antara negara-negara lain dan Amerika Serikat, baik dalam pendidikan (misalnya, Valenzuela, 1999) atau masyarakat (misalnya, Levitt, 2001). Terakhir yaitu studi Duneier tentang pedagang kaki lima tahun 1999.
Metode penelitian yang lain akan dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya. Pertama, ketidakmampuan untuk membangun kondisi penelitian yang diperlukan (seperti dalam percobaan). Kedua, tidak tersedianya data yang memadai seri atau kurangnya cakupan variabel yang memadai (seperti dalam studi ekonomi). Ketiga, kesulitan dalam menggambar sampel yang memadai dari responden dan mendapatkan tingkat respon yang cukup tinggi (seperti dalam survei); dan. Terakhir, keterbatasan lain seperti yang dikhususkan untuk mempelajari masa lalu tapi tidak peristiwa yang sedang berlangsung (seperti dalam sejarah).
Sedangkan lima fitur penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut. Pertama, mempelajari arti dari kehidupan masyarakat, dalam kondisi dunia nyata. Kedua, mewakili pandangan dan perspektif masyarakat dalam penelitian. Ketiga, meliputi kondisi kontekstual, sosial, kelembagaan dan lingkungan di mana masyarakat berlangsung. Keempat, berkontribusi wawasan ke dalam konsep yang ada atau muncul yang dapat membantu untuk menjelaskan perilaku sosial manusia. Terakhir, berjuang untuk menggunakan berbagai sumber bukti daripada mengandalkan satu sumber saja.
Praktek umum dari penelitian qualitative yaitu sebagai berikut. Pertama, penggunaan fleksibel daripada desain penelitian tetap. Kedua, koleksi "berbasis lapangan" yang menangkap kondisi kontekstual serta perspektif peserta yang dihasilkan dari kerja lapangan. Ketiga, analisis data non-numerik. Terakhir yaitu penafsiran temuan dari penelitian kualitatif, yang dapat melibatkan generalisasi konvensional menantang dan stereotip social.
Beraneka segi dunia penelitian kualitatif yaitu sebagai berikut. Pertama, beberapa Interpretasi dalam peristiwa yang sama? Kedua yaitu keunikan peristiwa Manusia? Ketiga yaitu apakah untuk meniru salah satu dari varian penelitian kualitatif. Dan terakhir yaitu strategis mediasi.
Membangun kepercayaan dan kredibilitas dalam penelitian kualitatif, terdaat tiga faktor, yaitu sebagai berikut. Pertama, transparansi. Kedua, methodic-ness. Dan terkahir yaitu kepatuhan terhadap bukti.

0 komentar:

Posting Komentar