Selasa, 04 Juni 2013

Kali ini aku gak mau membahas sinopsis ataupun resensi ketiga novel itu yakk, kan di internet banyak, trus aku gak mau nich 'copass' (copy-paste) postingan orang laen, takut dosa, hehe. Kalo para pembaca sekalian ingin tau isi novelnya, cepetan aja baca bukunya aja langsung, kan lebih lengkap tuch... hehehe... Eitsss.... ini bukan ajang promosi novel itu lho yakk... hehehe, aku kan cuma nyaranin aja. Trus juga aku kan gak bibayar sama Bang Fuadi ini, hehehe... Nggok.... 

Cerita Awal Mula 'Suka' dengan Trilogi Negeri 5 Menara


Dulu waktu pertama kali aku tau novel yang berjudul 'Negeri 5 Menara' ini, aku dulunya sempet mikir-mikir waktu mau baca, coz aku pernah baca kalo novel ini ditulis sama mantan wartawan yang diajari sama istrinya buat bikin novel ntu. Nah dari situ aku mulai ragu nich, aku ragu dan mempertayakan kualitas novel itu dan juga kualitas dalam pemilihan kata-katanya atau diksi di dalam novel tersebut. Nah waktu novel Negeri 5 Menara ini di filmkan dan juga mulai disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia, yang gak sengaja aku tonton taun lalu waktu Idul Fitri. Disitulah aku mulai suka dengan jalan ceritanya, karena setting dari novel Negeri 5 Menara ini diambil di Pondok Pesantren di sebuah kota yang deket dan bersampingan dengan kota ku, maka aku mulai sedikit tertarik, ehh gak sedikit sich, banyak juga kog.... Okey, kembali ke topik bahasan, Pondok Pesantrennya bernama Pondok Gontor, yang di dalam novel Negeri 5 Menara disebut dengan 'Pondok Madani' ada di Kota Ponorogo, Jawa Timur. Di novel Negeri 5 Menara menceritakan kisah kehidupan sehari-hari dan juga kegiatan belajar-mengajar serta sistem pendidikan di dalam Pondok Pesantren yang menurut aku sangat menarik dan sangat menginspirasi, tetapi juga gak kehilangan kemodernisasinya, malah Kiai-Kiai disana rock and Roll lhoh pemirsaa, sueerr.... Gaul bener dech Kiainya.... Saluutt dech gue, Nah dari film itu akhirnya aku penasaran dan ingin banget buat baca yang versi novelnya apakah juga tak kalah menarik sama yang versi filmnya, hehe. Makannya aku bela-belain beli buku novel Negeri 5 Menara itu beserta seri keduanya yang berjudul 'Ranah 3 Warna'.

Setelah aku punya 2 seri bukunya itu, langsung dech aku sikat bacanya. Dan eh... ternyata versi novelnya lebih menarik lhoh daripada versi filmnya, kalo menurut aku siiihhh. Karena di dalam novel kita bisa merasakan langsung apa yang penulis rasakan saat kejadian itu berlangsung. Eitttsss lupa kasi tau sama pembaca, kalo Trilogi Negeri 5 Menara ini, novel yang terinspirasi oleh kejadian nyata yang dialami sama penulisnya lhoh. Bahkan semua tokoh-tokoh dalam novel Negeri 5 Menara itu riil lhoh, alias aseli. Cuman, cerita di dalam novel sedikit didramalisir, sama nama-nama tokohnya agak disamarkan dari nama aslinya, tapi inisialnya tetep sama kog sama nama asli tokoh-tokoh yang ada di dalamnya.

Novel Negeri 5 Menara ini menceritakan kehidupan Alif Fikri di dalam Pondok Madani, dimana ia setelah MTs menuntut ilmu disana, banyak lhoh kejadian-kejadian menarik yang ada di pondok yang mungkin kebanyakan orang gak tahu, so, kalo pengen tau baca aja buku ini. Seri kedua dari trilogi ini mengisahkan saat Alif Fikri ini kuliah di kota Bandung tepatnya di Universitas Pajajaran jurusan Hubungan Internasional. Nah Kalo buku ketiga dari Trilogi ini, yang baru terbit pada tanggal 28 Mei 2013 lalu, yang juga baru kemaren aku beli ini mengisahkan pencarian pekerjaan, jodoh dan juga tentang konsistensi dari tujuan hidup. Nah ini nich, kalo kepengen liat foto koleksi ketiga trilogi ini yang baru kemaren aku satukan sama saudara ketinganya, wkwkwkwk. Sedikit info juga, berhubung aku telat beli novel Negeri 5 Menara yang sampul aslinya ada gambar 5 Menara ntu, aku dapetnya yang edisi cover film dari Negeri 5 Menara ini, so makanya covernya agak beda-beda gimana gitu yaa dari saudara-saudaranya yang laen, hehehe.


Yang Kusuka dari Karya Bang Fuadi


Well, yang aku suka dari karya-karya Bang Fuadi ini sich, karena bahasanya yang enak dipahami dan juga enak untuk dinikmati alur ceritanya. Bang Fuadi, ini emang menggunakan bahasa yang enak untuk dicerna dan dipahami sehingga banyak orang yang suka sama novel-novel karya beliau. Bang Fuadi ini yang kusuka dari beliau yaitu kata-kata dalam novel-novelnya mengalir indah gak dibuat-buat, ringan dan yang lebih penting gak menggurui para pembaca. Kebanyakan novel-novel beliau ini memberi contoh langsung dalam kehidupan sehari-hari bagaimana harus bertindak dan bagaimana harus melakukannya sesuai hukum dan tuntunan Islam. Selain itu karya-karya beliau juga menginspirasi ku untuk terus bermimpi dan juga berjuang mewujudkan impian, dengan cara terus berusaha, bekerja, dan juga tetap berdo'a. Di dalam novel-novel Bang Fuadi ini disisipi juga banyak sekali nasihat-nasihat islami dan juga ada banyak mantra-mantra agar hidup sukses. Sehingga para pembaca semakin termotivasi dan terinspirasi dari karya-karya beliau. Selain itu juga para pembaca dapat menambah pengetahuannya tentang Islam. So, saluuuttt bangeeettt dech sama Bang Fuadi ini, sepuluh jempol dech buat Bang Fuadi, hehehe..... Itulah sedikit ulasan mengenai trilogi novel Negeri 5 Menara, semoga bermanfaat, untuk kutipan-kutipannya akan segera saya postingkan di postingan terpisah, udah dulu yakk.... see you...

0 komentar:

Posting Komentar