Rabu, 17 September 2014

 
Gambar diambil dari sini
 
Tak terasa aku udah mencapai 7 semester, dan semseter ini waktunya aku harus melakukan Praktik Kerja Lapangan atau yang lebih sering disingkat dengan PPL. Heemm... PPL... gak tau harus gimana mengungkapkannya. Seneng pastinya iya, banyak lucunya, terus terjadi kekonyolan terhitung mulai hari pertama PPL, ada accident kecil tadi pagi. Ceritanya, kan ketua suku ku menyuruh untuk fotocopy buku pedoman PPL untuk seluruh guru pamong di sekolah, kan ada banyak tuh. Karena hari itu bertepatan dengan aku pindah kost di daerah sekitaran kampusku di Madiun, jadinya rempong bawa-bawa tas segedhe gaban dan juga fotocopian tadi yang banyak bejibun. Eehh di tengah jalan pas jam-jam sibuk malah tas yang membawa buku-buku fotocopian tadi jatoh ditengah jalan. Udah kebayang kan gimana jadinya, melayang semua dan di tabraki sama pengguna jalan, dan emang jalan itu termasuk jalan provinsi jadi jalannya gedhe dan lebar, pas jam-jam sibuk pulak, hadeehh. Udah gitu sepatu vantoufelku ikut-ikutan mewek, sobek, rusak, hadeehh mana muridku super duper WOW. 

Dari pengalaman PPL ini aku sadar bahwa, untuk menjadi guru itu tidaklah mudah. Tidak hanya trasfer knowledge saja. Tetapi juga harus membimbing siswa-siswinya agar kelak menjadi manusia-manusia yang berguna. Berguna bagi nusa, bangsa dan agamanya. Apalagi yang dibimbing dan diajar super duper WOW. Perlu tenaga super ekstra dan semangat tak pantang menyerah.

Di sekolah dimana tempat aku PPL ini sekolahnya terkenal banyak siswa yang sulit diatur. Sampai-sampai di awal pertemuan dengan guru pamong, guru pamongnya berpesan kepada seluruh peserta supaya memiliki kesabaran ekstra. Tapi menantang juga sih mengendalikan satu kelas dengan jumlah siswa-siswi mencapai lebih dari 40 anak, dengan banyaknya anak yang sulit diatur. Dengan keadaan kelas yang seperti itu tentu saja memaksa otak untuk bekerja ekstra agar mampu mengendalikan seluruh penghuni kelas. Harus memiliki ekstra kesabaran juga.

Dari PPL ini aku juga baru sadar bahwa saya bisa galak jugak lho pemirsa. Haha... pada gak percayakan... Yang pasti dari PPL ini aku memiliki segudang pengalaman yang sangat berharga untuk diriku kelak dimasa yang akan datang. Dimana harus tetap tengan dan santai tatkala menjumpai kejadian-kejadian konyol yang menimpa kita di saat PPL. Jangan panik apa lagi malu, bisa berabe kalau begitu ceritanya.

Ada beberapa tips dan trik juga yang aku dapet selama memiliki pengalaman di PPL kali ini. Tips dan trik yang mungkin sedikit berguna untuk mahasiswa PPL dan juga bagi guru-guru yang memiliki siswa-siswi yang sulit diatur. Khususnya bagi mahasiswa-mahasiswi keguruan dan guru-guru bahasa Inggris mungkin tips dan trik ini sedikit membantu menangani siswa-siswi yang sulit diatur, so yukk cekidot...>>>
  1. Dalam mengajar bahasa Inggris dengan menggunakan kurrikulum 2013, yang dituntut siswa harus aktif, Tak ayal keaktifan itu sangat mengganggu dan siswa cenderung merasa bebas dan leluasa sehingga tidak memperhatikan dan menyepekan guru. Maka cara yang tepat agar siswa dan siswi mau memperhatikan guru yaitu dengan mengajar menggunakan full bahasa Inggris, seperti siswa di drill dengan pengajaran full bahasa Inggris lalu kemudian baru di translate ke dalam bahasa Indonesia. Cara ini menurutku jitu, karena banyak siswa yang sulit diatur itu umumnya tidak memiliki nilai akademik yang bagus, dengan mengajar mereka menggunakan bahasa Inggris, mereka cenderung ingin memahami dan memperhatikan apa yang sedang diucapkan oleh guru. 
  2. Bayak siswa yang berlarian di dalam kelas dan sulit diatur? Ciptakan banyak games-games seru selama proses pembelajaran di dalam kelas. Bikin suasana semenarik mungkin dengan menciptakan games yang menyita konsentrasi siswa. Sehingga semua konsentrasi siswa hanya tertuju pada guru. 
  3. Tips yang terakhir nih, pemirsa. Jangan hiraukan 'trouble maker' di dalam kelas itu. Biasanya trouble maker itu ingin selalu diperhatikan dan selalu ingin mencari perhatian. Maka cara yang jitu yaitu jangan memperhatikan si trouble maker itu tadi. Biarlah dia berulah. jika sudah terlewat batas tegur dan beri dia hukuman yang mendidik. Hukuman ini juga ada tipsnya. Karena umumnya si trouble maker ini bidang akademiknya tidak begitu bagus, maka hukuman yang terbaik yaitu berhubungan dengan bidang akdemik. Dengan begitu dia tidak akan berkutik jika mau membuat onar di dalam kelas.
Nah, sekian cerita, curhatan dan tips kali ini. Semoga memnghibur, lucu dan kocak. Dan juga semoga pemirsa kalian terhibur dengan cerita yang gak jelas ini. Serta tips diatas dapat membantu para bapak-ibu dan teman-teman mahasiswa-mahasiswi dalam menghadapi siswa-siswi yang bandel. Nah, sekian postingan kali ini yang dibikin di sela-sela jam kosong mengajar PPL dan juga dengan laptop dan modem pinjeman, haha ketauan gak modal bingitt.... lagian punya laptop gak diurusin, dimatiin aja kagak, masih nancap pulak modemnya. Yasudah aku manfaatin aja buat bikin postingan daripada mubadzir, #ngelesss. Hehe... maap yaa pak Herly dan terimakasih atas kebaikanmu meminjamkan laptop dan modemmu. Hehe.... So, sekian dan terimakasih, see you...

0 komentar:

Posting Komentar