Sabtu, 30 Agustus 2014



Sendiri, yaa sendirian kita dilahirkan di dunia ini, sendirian pulak nanti kita mati dan dikuburkan. Sendiri jugak entar di akhirat kita mempertanggungjawabkan apa yang telah kita perbuat selama di dunia, jika lebih banyak kebaikan yang kita pebuat tentunya kita akan mendapatkan reward sesuai kebaikan yang kita perbuat,jika lebih banyak keburukan yang kita kerjakan tentunya juga kita akan mendapatkan 'punishment' yaitu berupa neraka. Makanya mulai sekarang gih yuk mari kita beraubat sebelum terlambat. Oke fix, itulah sekedar intermezzo, kali ini.

Sendiri, yaa kesendirian terkadang menimbulkan kegundahan dan menimbulkan ketakutan. Tak jarang juga sendiri menimbulkan sepi yang menyayat kalbu. Kesendirian dan menyendiri terkadang juga tidak enak jika tidak ditemani kawan ataupun kawan hidup. Tapi dengan sendiri dan menyendiri terkadang kita juga dapat merenungkan apapun yang telah perbuat di masa lalu dan memperbaikinya untuk kebaikan di masa depan. 

Terkadang kala dilanda sedih dan masalah aku selalu menyendiri, menyendiri untuk merenungkan segalanya. Menyendiri untuk menemukan semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul. Dengan menyendiri aku bisa lebih bebas mengadukan segala sesuatu kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sendiri pula aku panjatkan doa-doa serta harapan-harapanku, di titik itulah tatkala menyendiri dan bermesraan dengan Allah SWT aku temukan kedamaian. Aku bisa menangis sepuas-puasnya, karena aku tergolong cewek yang susah mengeluarkan air mata, bahkan di kala keadaan yang menyedihkan yang ku lihat langsung. Dengan menangis aku bisa lebih lega, apalagi hanya berduaan dengan sang maha pemilik alam raya. 

Sendiri itu emang tidak enak di beberapa kondisi dan keadaan, tapi juga gak nyungsek-nyungsek amat kok gak enaknya. Aku juga seorang yang suka menyendiri dalam melakukan hal apapun. Dari kecil hingga sekarang, pekerjaan apapun aku lebih suka mengerjakannya sendiri tanpa bantuan, aku lebih suka bekerja sendiri, daripada dibantu orang banyak, karena aku tipe orang yang males berdebat, maaf bukannya egois, tapi menurutku useless aja ada yang bantu mengerjain sesuatu tapi gak sepaham dan gak setuju dengan apa yang akan aku lakukan, ujung-ujungnya debat kusir hingga gak tau juntrungannya kemana aja.

Di bangku kuliah pun, kalau ada diskusi atau kera kelompok barenag-bareng aku paling males jika di diskusi tersebut juga dibarengi dengan mengerjain tugas. Bukannya aku egois, tapi aku sangat menyadari kalau aku tipe cewek yang suka bergaul, sekali ketemu temen-temen pasti juntrungannya ngobrol kemana-mana. Oleh karena itu aku gak suka kalau diskusi diadakan langsung di kampus, karena aku pasti lupa diri keseringan ngobrol daripada bekerja. Aku lebih suka jika diskusi ini dilakukan lewat online dengan media sosmed, jadinya sekalian ngetik tugas, browsing, tapi gak lupa jugak buat diskusi. Udah gitu jika diskusi ini dilakukan di rumah masing-masing lewat sosmet kan diibaratkan sekali dayung tida pulau terlampaui, kan sekali diskusi bisa browsing dan lagi juga bisa ngecek status, haha #modus.com. Etapi, metode ini pun effektif untuk beberapa orang yang rumahnya kebetulan strategis (baca: rumahnya gak pelit sinyal) dan jugak punya sambungan internet misal masang wifi kayak aku dan punya modem di rumah bisa lanjott ajah, tapi gimana kalau rumahnya pelit bingit sinyal dan gak punya koneksi ke internet, pastinya bakalan rebot book... Parahnya yang mengalami ini ialah temenku yang paling tokcer di kelas, huhuhu.... kasian, jadinya kalau mau diskusi dengan doi harus dikampus, gak bisa di rumah. Tapi dalam beberapa kasus 'tugas serius' temenku ini mengalah dengan mengunjungi warnet yang katanya agak jauhan jugak dari rumahnya doi, padahal dia kan cewek, duuh kasian banget deh...

Gimana, temen-temen hal ini pernah kejadian gak sama kalian...??? Yukk share... Kesimpulan postingan kali ini adalah,kesimpulannya tidak ada kesimpulan, hehe.... Sudah dulu yak sekian dan terimakasih...

0 komentar:

Posting Komentar