Aku bingung mau aku kasih judul apa, postingan kali ini, tapi sebelumnya aku minta maaf yang sebesar-besarnya bila pada akhirnya postingan kali ini menyinggung dan tidak berkenan di hati pala pembaca sekalian. Intinya tema sentral postingan kali ini cerita dan opiniku tentang pengemis yang aku temukan, lihat dan aku alami sendiri.
Cerita ini berawal ketika beli bensin di salah satu SPBU yang berada si sepanjang jalur Magetan-Madiun. Di situ aku melihat seorang pengemis, kakek tua, yang maaf matanya tidak sempurna. Siapapun yang melihat kakek tersebut pasti langsung mengetahui bahwa ketidaksempurnaan itu sesungguhnya benar-benar nyata tanpa rekayasa. Hati siapa sih manusia di dunia ini yang tidak iba melihat kakek tua yang sungguh tidak berdaya yang suaranya amat lirih dan ditambah ketidaksempurnaan yang kakek itu miliki. Praktis orang-orang yang sedang mengisi bensin di SPBU tersebut iba dan memberi uang lebih kepada kakek itu.
Karena sering juga aku ngisi bensin di SPBU itu karena juga sejalur n lagi abis juga bensinku, jadi sedikit tahu seluk-beluk cerita ini. Kasihan, sudah pasti tentu, melihat kakek itu sudah uzur dan ketidaksempurnaan yang dimilikinya pastilah menerbitkan perasaan kasihan dan iba. Nah, cerita selanjutnya masih bersambung nih...
Karena saat ini dimana tulisan ini diketik lagi momentum bulan suci Ramadhan. Banyak juga orang-orang muslim yang menambah amal-ibadahnya, yang salah satunya sedekah. Sedekah yang ku maksud disini sudah aku kerucutkan yaitu sedekah yang diberikan kepada kaum duafa atau fakir miskin. Karena hal diatas maka tak jarang menimbulkan orang-orang yang memanfaatkan dengan jalan yang tidak baik. Salah satunya munculnya fenomena pengemis musiman.
Jadi pengemis musiman itu simpel aja kok, apalagi untuk yang umurnya udah tuwir, tinggal pake baju compang-camping. Dengan atau tidak gendong-gendong bayi atau anak kecil. Nah, unduk pengemis yang bawa-bawa bayi ini yang aku benci, kasian bayi itu, masih kecil udah dijadikan mesin ATM penghasil uang, gimana masa depan n pendidikannya kelak, trus gimana karakter anak itu, bukankah dengan mengemis dan membawa anak itu, itu merupakan pengajaran, pendidikan dan investasi yang buruk untuk masa depan si anak. Huuh sebel, aduh udah deh cari aja kerja yang halal, emang kerja yang halal itu sulit n uangnya dikit bingit, tapi insyaalah berkah kog, n uangnya walaupun kecil gak bakalan cepet abis.
Oh iya ada juga lho, banyak malah pengemis ibu-ibu berbadan tambun n gemuk-gemuk yang seringnya ngajak anak-anak kecil atau bayi, padahal tuh badan sehat wal afiat gemuk pulak, yaaa ampyun gak bersyukur bingit sih sama Tuhan. Udah geto kalo dikasihnya uang lima ratus perak marah-marah n ngomel-ngomel lagi, udah untung dikasih duit, bukannya diusir. Pindah planet sonoh, loe #edisikejam.
Terus apa hubungannya sama cerita kakek-kakek di SPBU diatas? Nah begini ceritanya, kan udah aku terangin tuh ada pengemis yang kasihan bingit. Karena aku sering mampir ke SPBU buat ngisi bensin n sering berseliweran di depannya SPBU ntu, aku sering kan yak lihat kakek itu. Suatu hari aku lihat kakek itu baru tiba di SPBU itu dengan dianter cewek umurnya sekitar 20 tahunan, pake jaket jeans naek motor bermerek Y*m*h* masih terbilang bagus n baru seeh, nuntun kakek itu, karenakan yah kakek diatas kagak bisa ngeliat. Yaa ampyuunn berarti selama ini orang-orang yang udah ngasih uang ke kakek itu ditipu dong, karena ternyata kakek itu seperti dipekerjakan karena kakek itu bisa dapetin uang banyak, karena enang orang-orang yang ngasih ke kakek itu minimal kasinya 2000 perak, coba kalikan jika sehari ada 100 orang yang ngasih ke kakek itu, udah berapa cobak. Belom lagi kalo ada orang yang ngasih lebih dari rupiah yang telah disebutkan diatas, karena kan yak itu jumlah minimal orang-orang ngasihnya segitu.
Ini nih gambarnya kakek itu lagi mangkal di SPBU, etapi maap yee pembaca, karena motretnya dari belakang n jaraknya jauhan, so jadinya kaek begono, hihi
Lihat kakek-kakek yang bertanda merah di sampingnya da tongkat yang ujungnya da bendera merah, itu kakek-kakek yang aku maksud pemirsuu. Kasian si kakek di usianya yang udah uzur terus diambah dengan semua ketidakberdayaannya dia masih dipaksa orang yang TIDAK MEMILIKI HATI buat bekerja dan jadi mesin ATM oleh oknum-oknum yang TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN. Kita harus mengutuk perbuatan seperti itu karena kasihan, masak kakek-kakek yang udah lemah secara fikik dan punya keterbatasan pulak disuruh bekerja sama orang atau anak mudah yang sehat wal afiat fisiknya dan tidak memiliki kekurangan suatu apapun. HELOOO DIAMANA HATIMU....!!!! Ya sudahlah postingan ini kuakhiri dengan hati neges terus perasaan miris plus mangkel, semoga para pembaca sekalian tidak termasuk kedalam perbuatan yang tercela seperti itu, amiiinnn yaa rabbalalamin.
0 komentar:
Posting Komentar