Gambar diambil dari sini
Aku ingat sekali, dulu saat masih kecil ketika pertama kali melihat foto-foto pernikahan kedua orang tuaku, reaksi pertama yang timbul adalah menangis, yaa menangis dengan keras. Aku menangis, memberontak, dan mengamuk gara-gara aku dulunya mengira saat moment itu berlangsung aku tidak diajak. #hee...??? #Nguik.... Pokoknya waktu itu setiap kali diperlihatkan foto-foto itu dan melihat sekilas cover album foto tersebut aku langsung nangis meronta-ronta, menuntut penjelasan mengapa saat pernikahan orang tua ku tersebut aku tidak diajak (loe belom ada kelesss, whahahahaha). Ibu-Bapakku ku pun saat menenangkanku selalu menjawab bahwa waktu itu aku sedang tertidur dikamar dan susah di bangunin jadi gak diajak foto-foto. #haha... Seingatku dulu waktu kecil setiap kali diperlihatkan foto-foto tersebut pasti reaksiku langsung menagis dan ibu-bapakku menjawab bahwa waktu acara berlangsung aku sedang tidur jadi tidak ikutan difoto dah...
Semenjak itu aku bertekad dan bercita-cita mau balas dendam, eits... yak balas dendam bahwa nanti kalau udah besar aku mau jadi manten, haha.... Setiap ditanya oleh orang-orang apa cita-citaku, aku pasti langsung menjawab aku ingin jadi manten...!!! gara-gara waktu pernikahan ortuku itu aku gak diajak, so aku bertekad kalau udah besar nanti mau jadi manten saja.... #citacitanyangngawur
Sejak kecil pula aku selalu membayangkan betapa bahagianya jadi manten itu, apalagi menikah dengan orang yang aku cintai dan hidup hingga kakek-nenek dengan bahagia. Tetapi setelah dewasa aku sadar bahwa cita-cita itu susah banget untuk dijalankan, eitt... lebih tepatnya untuk menemukan siapa pangeran yang akan bersanding di pelaminan kelak bersamaku. Sejak masuk kuliah di semester 7 orang tuaku udah rewel pelus gerah maksimal, tiap hari yang diomongin cuman nikah...nikah... dan nikah. Bapakku nih yang bikin gerah maksimal, pake ngingetin segala dulu waktu aku kecil setiap ditanyai orang-orang perihal apa cita-citaku, pasti aku jawabnya ingin jadi manten, segala. Beuhh... rempong daah...
Nah apa hubungannya cerita tersebut dengan judul diatas yaa....??? Mau tahu kan, yuk cekidot. Ternyata drama menemukan "Mr Right" itu lah yang bikin galau-segalau-galaunya. Beberepa hari ini aku banyak merenungi tentang kajadian-kejadian di beberapa tahun terakhir yang terjadi di dalam hidupku, terutama flashback tentang hubungan asmaraku beberapa tahun terakhir ini, hingga sekarang yang lagi deket sama seseorang. Flashback tahun-tahun dimana aku masih memakai seragam abu-abu hingga sekarang. Dari sana aku menemukan dulu aku pernah memadu kasih dengan pria-pria yang semuanya kandas secara mengenaskan. Aku menemukan diriku yang tak mudah mencintai ini, dikhianati oleh pria-pria lain, dan kejadian buruk itu yang paling hebat kurasakan kejadian di tahun 2009 lalu, yang sungguh hingga sekarang sakitnya masih terasa. Aku menemukan diriku ditipu dengan seorang pria baik-baik yang emang begitu menurutku (orangnya). Oleh sebab itu, sekarang aku lebih memilih untuk tidak mau mengambil langkah salah seperti dulu, trauma sudah pasti, tapi aku yakin tidak semua orang seperti itu, dan aku percaya masih banyak pria baik-baik yang mau menerimaku apa adanya.
Dari renungan beberapa hari tersebut, di otakku menimbulkan banyak pertanyaan besar. Darimanakah datangnya cinta itu? apa cinta itu hanya milik kaum hawa yang di kodratkan apa-apa selalu menjalankan 'perasaannya' ketimbang logika. Lalu adakah cinta sejati di hati seorang laki-laki yang notabene selalu menjalankan akal dan logikanya terhadap sesuatu, hingga menbuat sebagian dari mereka melakukan penghianatan. Apakah cinta itu sungguh pernah dan bisa timbul di hati seorang laki-laki...??? Duhai para pembaca jika kalian bisa menjawabnya tolong tinggalkan komentar dibawah yak, maafin aku jika salah, ini toh hanya pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam benakku di beberapa hari ini, dari merenungkan kejadian-kejadian beberapa tahun belakangan ini.
Aku sungguh ingin tahu tentang arti sebuah cinta dalam pandangan laki-laki. Apakah ia sangat penting di hatinya. Apa benar cinta itu hanya milik kaum hawa saja. Karena kaum hawa selalu mengedepankan perasaannya ketimbang logika. Katanya cinta itu dari mata turun ke hati, bukankah hati itu diibaratkan dengan perasaan, jadinya yang hanya punya cinta itu cuma kaum hawa saja...?? Atau milik semua jenis kelamin..?? Lalu bagaimana kaum adam bisa jatuh cinta, mereka yang selalu menggunakan logika di kepalanya, selalu menghitung untung-rugi di dalam setiap keadaan, dan sudah pasti otaknya lah yang lebih sering bekerja ketimbang hatinya. Apkah cinta itu hanya sebatas itung-itungan untung-rugi di otak saja, ataukah emang bisa turun ke hati bagi para kaum adam...?? Dan jika otak kena masalah, jadi cinta yang diotak itu apakah akan hilang begitu saja...??? Atau ini hanya pemikiran yang tidak realitas di dalam benakku saja, atau entahlah. Mungkin ini hanya imbas mimpi-mimpi aneh yang sering mendatangiku, mimpi-mimpi yang aku alami dan disana menjelaskan bahwa langkah yang aku ambil untuk menuju gerbang pernikahan salah, atau entahlah ini hanya firasatku saja....
Maafkan aku jika berfikiran begitu. Hal ini terjadi karena aku banyak merenungkan hal-hal yang telah terjadi di tahun-tahun belakangan ini dalam hidupku, yang disana terdapat kenagan pahit bersama pria-pria lain, sehingga pada titik tertentu aku menyimpulkan dan menimbulkan banyak pertanyaan-pertanyaan dalam benakku. Hingga aku ikutan bersedih atas hal-hal yang telah lalu yang menimpaku, kenapa mereka tega melakukan hal seperti itu. Apa cinta itu dianggap tidak penting bagi mereka. Apakah benar mereka merasakan cinta seperti para yang kaum hawa rasakan...??? Nah bagi kalian yang tahu tolong share ke aku yaahh... aku butuh banget jawabannya, yaa maklumi saja, aku hanya mencoba menemukan jawabannya tanpa menyakiti pihak manapun. Diatas segalanya aku masih yakin dan percaya bahwa masih ada orang-orang baik diluar sana yang ditakdirkan bersama orang-orang baik lainnya, dan itu merupakan janji Allah SWT. Dan yakinlah bahwa jodoh itu tidak akan tertukar, kita hanya berusaha meraihnya dan mencari yang terbaik, tapi jangan lupa selalu memperbaiki diri dulu sebelum dipertemukan dengan jodoh kita masing-masing. Nah udah dulu yak, sekian dan terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar