Postingan ini kelanjutan dari postingan aku yang ini. Sesuai dengan judul diatas, postingan ini tentunya menyorot beberapa kasus yang sempat menghebohkan jagad raya dunia maya ini. Serta juga penyebab kenapa beberapa oknum-oknum tertentu melakukan tindakan seperti itu. Dewasa ini banyak sekali sosial media bertebaran di jagad dunia maya, mulai dari facebook, twitter, path, instagram, dan lain sebagainya. Kawula muda di zaman serba canggih dan modern ini yang tidak memiliki akun-akun di berbagai sosial media diatas. Tidak memilikinya pasti dicap oleh kawan-kawan sepergaulan mereka sebagai 'anak yang ketinggalan jaman' atau 'tidak gaul'. Alasan para kawula muda sekarang memiliki akun-akun tersebut pastinya ya ingin eksis dan dikenal oleh banyak pihak. Jika sudah dikenal terus apa...?? menambah jumlah follower, dan bisa dibanggakan di depan kawan-kawan mereka. Lalu apa peranan mereka di dalam teknologi informasi di zaman serba modern ini, apa hanya untuk sebagai penyemarak sosial media saja...???
Duhai kawan para kawula muda, peran kalian di dalam teknologi informasi, bukan hanya sebagai oknum yang meramaikan jagad dunia maya dengan berbagai berita yang menghebohkan yang akhir-akhir ini sering muncul. Tapi lebih dari itu. Kalian dapat berkarya. Kalian dapat membuat sesuatu yang inovatif lalu di sebarkan dan banyak orang melihat kemudian tertarik untuk mendapatkannya, tentunya kalian akan dapat untung.
Sejujurnya, penulis gerah dengan adanya kasus-kasus yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia maya. Seperti kasus yang menimpa Wali Kota Bandung Bapak Ridwan Kamil yang dijelek-jelekkan di media Twitter. Kemudian kasus yang membelit Mbak Florence Sihombing mahasiswi S2 yang menjelekkan DI Yogyakarta di media Path. Sebenarnya bagaimana penyebabnya hingga banyak oknum-oknum tersebut dapat berkicau dengan rianya tanpa tahu malu dan kemudian kena imbasnya di media sosial tersebut...??
Mudahnya orang banyak dari berbagai usia dan berbagai tujuan yang berbeda dalam menggunakan media sosial, dan lagi membuat akun-akun di berbagai media sosial sangatlah mudah dan murah dalam penggunaanya. Sehingga banyak orang merasa bebas menumpahkan berbagai unek-unek yang mengganjal di dalam hati mereka. Selain faktor hati yang kepepet, ada juga faktor umur yang memperngaruhi sesorang tidak berlaku bijak dalam menggunakan media sosial. Misalnya pada usia ABG (Anak Baru Gedhe) di usia tersebut dalam ilmu psikologi, anak-anak mengalami masa peralihan dari usia anak-anak ke dewasa awal, dan di usia tersebut terjadi perubahan hormon-hormon di dalam tubuh, selain itu di usia tersebut organ-organ reproduksi sudah matang, dan berimbas pada meningkatnya gejolak emosi. Nah para ABG ini, biasanya tidak mampu mengontrol emosi mereka, sehingga media yang aman, cepat dan murah untuk penyaluran emosi jiwa meraka tak lain dan tak bukan ya, media sosial tersebut. Namanya juga orang emosi, gak bisa mikir jernih, dan tanpa ba-bi-bu lagi langsung mengeluarkan emosi mereka berupa status, tweet, atau apalah namanya itu di berbagai media sosial. Nah alasan yang terakhir nih, para pengguna media sosial, kagak tahu dan ngerti aturan perundang-undangan tentang ITE yang beredar di Indonesia. Tentang batasan-batasan apa saja yang perlu dihindari dalam bersosial media. Sehingga orang-orang yang menggunakan media sosial merasa bebas, dan tak ada halangan dalam menumpahkan segala emosi yang mereka rasakan tanpa pikir panjang akan berbuntut panjang, seperti dua kasus diatas.
Di titik inilah di zaman sekarang ini perlunya semua orang mestinya mempunyai kontrol diri yang kuat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Banyak orang harus mampu menahan segala gejolak emosi jiwa mereka, jangan sampai melukai perasaan orang lain apa lagi mencemarkan nama baik orang lain. Bisa masuk penjara tuh kalao begitu urusannya, emang para pembaca sekalian mau menginap di Hotel Rodeo...?? Ihh aku sih ogah, amit-amit dah, enakan juga tidur di rumah sendiri daripada di hotel tapi di balik jeruji besi. Selain itu sih orang-orang mustinya tau dan Undang-undang ITE, biar gak salah deh dalam bersosial media. Biar juga gak salah langkah, biar tau batasan-batasan gitu, sehingga kesalahan-kesalahan fatal dapat dihindari dan kalau bisa dicegah.
Di era melenium ini, sudah semestinya orang-orang mengontrol diri mereka agar lebih bijak dan arif dalam bersosial media. Jangan sampai kita melukai perasaan orang lain apalagi hingga mencemarkan nama baik. Bisa berabe nih kalau kayak begini urusannya. Nah Untuk para adek-adek ABG, kalau putus sama pacarnya jangan deh cari gara-gara di media sosial, mending selesaikan urusan kalian dengan orangnya langsung, asal jangan pakai kekerasan. Selain itu untuk semua orang pengguna media sosial, jika memiliki uneg-uneg dan permasalahan pada orang lain jangan deh di upload di media sosial, mendingan bicarakan langsung secara gentle dengan orangnya langsung secara bijak dan kepala dingin. Ini akan menunjukkan bahwa kalian jantan dan gak pengecut yang hanya bisa berkoar-koar melalui media sosial tapi gak berani menghadapi orangnya langsung, hedeehh ke laut aja dehh kalau begitu, malu euy... Nah udah ngetikan, kenapa kita kudu bijak dalam bersosial media...?? Kalau mau cari aman ya turutin deh aturan yang ada, kalau marah mirik-mikir dulu book, bisa-bisa uneg-uneg kita malah yang menyebabkan sial dan dapat menyebabkan kita dipenjara, hadeeh amit-amit dah jangan sampe kejadian. Nah mau aman atau kagak ya itu semua tergantung kalian semua, kalau gak mau ya udah silahkan mencoba, hehe. Akhir kata, sekian dan terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar