Senin, 26 Agustus 2013


Ini nih draf postingan di blogku yang paling lama nangkring di draft blog ini, coz postingan ini pertama kali dibuat sebelum lebaran kemaren, tapi karena males lagi menyerang makannya postingan ini dengan sukses terbengkalai. Akhirnya setelah lama nangkrin N tinggal di draft blogger ini, alhamdulillah aku nyatakan sudah selesai hehe, prok..prok..prok.. Selamat membaca..... Happy reading all.... ^_^ ^_^

 

Kutipan Novel "Sepatu Dahlan"


  1. "Hidup, bagi orang miskin, harus dijalani apa adanya."
  2. "Tuhan, terserah Engkau sajalah!"
  3. "...kemiskinan bukan halangan untuk menuntut ilmu."
  4. "Ojo kepingin sugih, lan ojo wedi mlarat." "Jangan berharap jadi orang kaya dan jangan takut hidup melarat."
  5. "Sumber bening ora bakal nggolek timbo." "Sumur jernih ndak akan nyari timba."
  6. "Pilih ngendi, sugih tanpa iman opo mlarat ananging iman?"
  7. "Kemiskinan bukan halangan untuk mereguk ilmu sebanyak mungkin..."
  8. "Tuhan selalu mengabulkan doa orang-orang yang memiliki keyakinan dan kemauan kuat untuk mewujudkan harapan."
  9. "Ilmu, kata beliau, adalah pijakan dasar dalam bertindak dan beribadah. Amal adalah anak tangga yang kedua, ilmu yang sudah diterima wajib ditunaikan. Dan, puncak dari kedua anak tangga sebelumnya adalah takwa."
  10. "Tak ada salahnya bermimpi punya sepatu, tapi jangan karena mimpi itu belum tercapai lantas kamu putus asa."
  11. "Waktunya kita berhenti merawat luka."
  12. "Tak ada kegembiraan bagi setiap pencoba selain keberhasilan pada percobaan pertama yang dia lakukan."
  13. "Sesal, sesungguhnya, memang tak pernah datang lebih awal daripada peristiwa."
  14. "Kata Bapak, kemiskinan yang dijalani dengan cara yang tepat, akan menatangkan jiwa."
  15. "Ada juga di antara kita yang menyimpan dendam berlama-lama, menahan rasa amarah di dada, seperti Murid Kedua yang 'menggendong sang Gadis di benaknya' sejauh tujuh kilo. Kisah tadi bukan semata-mata berkutat pada 'siapa yang salah' atau 'siapa yang benar', tetapi bagaimana sikap kita menghargai perbedaan. Bayangkan, jika mereka bersikeras pada pendapat masing-masing, persahabatan mereka akan terancam. Jadi, yang penting kita dahulukan cuma belajar saling memahami."
  16. "Disiplin itu lahir dari kemauan dan kesungguhan kalian sendiri, bukan dari peraturan atau ketegasan guru-guru dalam menegakkannya."
  17. "Kita boleh miskin harta, Dik, tapi kita ndak boleh miskin iman."
  18. "Kita harus berusaha sendiri, kita harus mencari, bukan berleha-leha menunggu belas kasihan orang lain."
  19. "...rezeki akan datang dengan cara yang bisa jadi tak pernah kalian duga. Jadi, bergembiralah. Tak perlu berkecil hati karena hidup kita yang miskin seperti sekarang."
  20. "Makna ojo kepingin sugih itu ndak hanya mewanti-wanti agar kita tidak terlalu memburu harta, tapi supaya kita juga ndak meminta-minta jabatan."  
  21. "Terpilih menjadi pemimpin bukan berarti menjadi penguasa yang berhak memerintah sekehendak hati, melainkan jadi pelayan bagi orang-orang yang dipimpinnya."
  22. "Dunia ini persinggahan semata. Jabatan adalah amanat yang dilimpahkan kepada kita, kelak kita akan dimintai tanggung jawab. Menjadi pemimpin bukan untuk gagah-gagahan atau cari pamor."
  23. "Cinta yang bersyarat akan memudar tatkala syarat itu tak terpenuhi." 

Kutipan Novel "Surat Dahlan"


  1. "...mereka yang membiarkan semangatnya terus menurun adalah orang-orang yang merugi."
  2. "...kunamai kepalaku dengan kebun harapan. Kebun yang segala jenis bibit bisa tumbuh di sana."
  3. "Hidup bukan rentetan kenikmatan belaka. Kadang kita butuh kegagalan untuk memahami betapa nikmatnya keberhasilan."
  4. "Aku ingin menjadi ibu dengan keluarga yang hanya mengenal satu sumber air mata: karena bahagia."
  5. "Harapan yang berlebihan selalu menjadi pintu masuk bagi pelbagai kekecewaan."
  6. "Sebab cinta, katamu, seperti hujan. Selalu bermula dari tetesan. Lambat laun makin lebat. Dan, sekali hati diusik rindu, betapa sulitnya untuk dibuat bahagia."
  7. "Tuhan, memang selalu punya cara untuk membahagiakan hamba-Nya."
  8. "Apa yang kita yakini benar belum tentu dianggap benar oleh orang lain."
  9. "Kalian tidak akan berhasil meraih cita-cita, kecuali kalian bersabar atas apa yang kalian tidak inginkan."
  10. "Tak peduli salah atau benar, guru harus selalu dihormati."
  11. "Kita hidup dari apa yang kita dapatkan dan kita bahagia dari apa yang kita berikan."
  12. "Gusti Allah ndak mencantumkan gelar sarjana sebagai syarat bagi hamba-Nya untuk menetap di atas bumi ciptaan-Nya."
  13. "...kata-kata selalu jauh lebih mudah dari aplikasi."
  14. "Tak ada jalan yang mudah, selalu ada rintangan. Serahkan segalanya kepada Allah, maka hatimu akan tenteram."
  15. "Wahai para pengikutku, kalian tidak akan berhasil meraih cita-cita, kecuali kalian bersabar atas apa yang kalian tidak inginkan. Kalian takkan sanggup meraih keinginan, kecuali kalian meninggalkan apa yang kalian gandrungi." (Nabi Isa. A. S)
  16. "Selesaikan apa yang telah dimulai."
  17. "Kita senasib-seperuntungan. Jika di antara kita ada yang berbuat salah, cepat dan tuluslah memaafkan. Bila rebah, kita harus saling menegakkan. Bila lupa, kita wajib saling mengingatkan."
  18. "Perjuangan harus dilanjutkan."
  19. "...orang yang bahagia adalah mereka yang mengemas kegagalan menjadi tangga kesuksesan."
  20. "Jodoh memang punya cara sendiri untuk menyatukan sepasang hati."
  21. "Rasa percaya diri dan harapan berlebihan niscaya melahirkan rasa kecewa."
  22. "Kata tapi itu diciptakan hanya bagi mereka yang malas dan suka cari alasan."
  23. "Hati itu angin, Lan, gampang berubah. Begitu jatuh, katakan pada hati tempatnya jatuh."
  24. "Kita memang dilahirkan bersama rasa takut, tapi kita tak boleh gentar menghadapi apa pun."
  25. "Lidah dan hati mesti kau jaga lebih hati-hati."
  26. "Selagi ada jangan dimakan, Nak. Setelah tak ada baru dimakan."
  27. "Ora becik nglarani atine liyan."
  28. "Selera memang hak pribadi yang paling sulit diterka."
  29. "Kadang kita luput mensyukuri anugerah yang kita terima. Mungkin karena rahmat itu kita anggap kecil atau memang sesuatu yang lumrah, lantas kita lalai menjaganya."
  30. "Kehilangan telah mengajari aku agar lebih gigih. Memang, cinta memastikan bahwa kehilangan adalah dunia tersendiri di samping kebahagiaan. Sebab terlalu kerap kehilangan, aku harus lebih gigih apabila menginginkan kebahagiaan."
  31. "Pujian yang tepat, dengan cara yang tepat pula, akan membuat seseorang merasa dihargai."

2 komentar: